Apakah kamu termasuk orang yang bijak dalam mengelola uang ? Terkadang uang itu bisa tiba-tiba habis tanpa kamu sadari karena kebiasaan yang konsumtif. Terkadang kamu memiliki keinginan menabung di bank, namun enggan karena ada pemotongan biaya administrasi per bulan.
Sebagai seseorang yang baru tumbuh dari remaja menuju dewasa, tentunya ada banyak hal yang harus kamu pelajari. Persiapan menuju hidup yang mapan seharusnya sudah kamu mulai dari sekarang. Salah satu caranya adalah dengan berinvestasi.
Investasi adalah cara yang paling tepat untuk menjamin masa depan. Walaupun masih banyak pilihan lainnya yang bisa kamu lakukan untuk membuat uang yang kamu miliki saat ini jadi lebih berguna di masa depan, tapi investasi jadi cara yang tepat !
Properti, usaha mandiri, dan menabung di bank adalah beberapa contohnya. Namun kali ini, yang akan dibahas adalah investasi emas dan reksadana. Jika kamu belum begitu mengenal istilah reksadana, inilah saatnya untuk mengenal dan membandingkan keuntungannya dengan investasi emas.
Reksadana adalah pengelolaan modal investor yang dikelola oleh manajer investasi. Untuk menemukan manajer investasi yang tepat, tentu harus dilakukan survei kecil-kecilan agar kamu tidak salah mengambil langkah. Yang paling ditakuti jika mengalami kerugian, uang yang sudah ditabung bukannya bertambah malah hilang.
Tentu saja untuk mengolahnya dibutuhkan ahli dan ilmu pengetahuan yang mendalam agar tidak terjadi kerugian. Namun, jika kamu adalah mahasiswa atau baru berumur sekitar 20-an tahun yang belum mempunyai modal yang besar, reksadana adalah tempat yang tepat untuk mencari keuntungan.
Penghitungan yang dilakukan sejak tahun 2004, jika kamu berinvestasi selama 5 tahun, maka akan mendapatkan keuntungan sebesar 61,45%. Nominal yang cukup besar jika dibandingkan dengan bunga yang akan kamu dapat dari menabung di bank selama satu tahun.
Misalnya, setiap bulan selama 5 tahun kamu berinvestasi sebesar Rp 100.000, maka dalam 5 tahun yang seharusnya Rp 6.000.000 akan menjadi Rp 9.687.000. Lumayan, kan?
Reksadana sendiri terbagi menjadi beberapa macam :
Reksadana Pasar Uang
Reksadana yang pertama ini cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi jangka pendek di bawah satu tahun, namun bukan di deposito. Karena sifatnya yang hampir sama, maka dari itu return yang dihasilkan juga tidak jauh beda dengan bunga di bank. Pengelolaan dana dalam reksadana ini berada di instrumen pasar uang.
Reksadana Pendapatan Tetap
Berbeda dengan reksadana pasar uang. Untuk jenis yang satu ini lebih memainkan dana dalam instrumen obligasi. Persamaannya dengan reksadana pasar uang adalah, return yang tidak terlalu besar. Namun ada baiknya jika kamu masih awal mencoba untuk mengambil reksadana, pilih yang low risk, low return seperti dua contoh reksadana di ini.
Reksadana Saham
High risk high return adalah istilah yang paling tepat untuk jenis ini. Walaupun kita tidak perlu pusing memikirkan saham mana yang akan kita tanam karena sudah dilaksanakan oleh manajer investasi, ada baiknya jika kita tetap mengawasi bagaimana investasi yang telah kita tanam.
Dengan kecanggihan smartphone yang ada saat ini, sudah banyak lembaga asuransi yang menawarkan aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk memonitor pergerakan sahammu.
Nah, istilah di awal tadi juga tidak hanya konotasi, karena dengan saham yang bisa melonjak maupun morosot tajam, keuntungan yang kita dapatkan jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan deposito bank.
Reksadana Campuran
Campuran di sini maksudnya adalah saham dan obligasi. Biasanya investor memilih reksadana ini karena dengan ganasnya fluktuasi reksadana saham bisa diatasi dengan stabilnya obligasi.
Reksadana Indeks
Masih sama dengan reksadana saham, manajer investasi memainkan dana investor di instrumen saham. Namun bedanya manajer investasi mengelolanya secara pasif. Jadi, tidak banyak investor yang menggunakannya karena mirip dengan saham namun keuntungan dan kerugiannya termasuk kecil.
Reksadana Terproteksi
Sesuai dengan namanya, meskipun mempunyai risiko yang besar, namun investasi dalam reksadana ini lebih memproteksi dana awal kamu. Namun ada pula kelemahannya, selain risiko yang juga tinggi, jika kamu mau mengambil atau mencairkan dana ini sebelum waktu yang sudah disepakati, kamu akan dikenai biaya penalti. Jadi, lebih mirip seperti deposito di bank ya ?
Reksadana Syariah
Sekarang sudah mulai banyak komoditi yang menjual barang atau jasa dengan embel-embel syariah. Apa bedanya reksadana ini dengan yang lain?
Saham yang diambil dalam reksadana ini sesuai syariah, tidak memainkan saham dari pabrik minuman beralkohol atau sejenisnya. Reksadana syariah juga menganut segala akad dan tata cara sesuai dengan ketentuan agama.
Ditambah lagi dengan adanya proses cleansing yang dijalani untuk membersihkan proses reksadana yang tidak sesuai syariah, misalnya bunga mengendap. Dari sisi kinerjanya, reksadana syariah tidak mengambil saham dari perusahaan dengan utang besar dan risiko yang mengikuti.
Keuntungan reksadana jika dibandingkan dengan deposito adalah tidak adanya pajak atau pemotongan biaya oleh bank. Kamu juga tidak perlu mengecek setiap saat dan memikirkan bagaimana keadaan dana yang sudah kamu tanam karena ditangani oleh ahli. Namun, tetap ada transparansi yang bisa didapatkan karena pengelolanya akan memberitahukan secara rutin.
Namun, ada benarnya istilah high return high risk. Risiko yang bisa terjadi dengan investasi ini adalah jika pemegang saham menjual kembali semua unitnya, kemudian manajer investasi tidak bisa menguangkan reksadana tersebut. Risiko yang lebih parah jika perusahaan asuransi tutup dan tidak bisa membayar ganti ruginya.
Baca juga artikel mengetahui lebih dalam kelebihan dan kekurangan investasi saham
Berbeda halnya dengan reksadana yang mempunyai jangka waktu investasi, investasi dalam bentuk emas tidak dibatasi oleh apapun. Selain tidak dikenakan pajak, keuntungan yang dihasilkan setiap tahun pasti akan naik mengikuti harga emas dunia.
Meskipun harga emas pernah turun, namun rata-rata keuntungan yang didapat dari investasi emas melebihi inflasi yang terjadi di suatu negara. Keuntungan yang lain adalah jika kita membutuhkan uang, emas tersebut bisa langsung diuangkan tanpa proses yang rumit.
Kelemahannya adalah barang yang sangat terlihat dan sudah diketahui harganya oleh seluruh umat manusia ini bisa saja hilang atau dicuri. Atau jika kamu menggunakannya sebagai perhiasan, maka tidak menutup kemungkinan adanya tindak kriminalitas di lingkungan.
Selain itu, investasi ini tidak cocok untuk waktu yang singkat karena membutuhkan waktu yang lama agar emas mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dari nilai yang dulu kamu beli.
Belum lagi jika berbentuk perhiasan dan kamu tidak pintar merawat atau menjaganya, kerusakan yang ada pada perhiasan bisa mengurangi nilai jual. Jangan sampai nilai jual kamu malah menjadi lebih sedikit dari nilai beli ya!
Segala investasi yang kamu pilih pada dasarnya baik, tinggal bagaimana kamu mengelola dan tergantung kebutuhanmu. Namun satu yang pasti, berinvestasilah sedini mungkin! Pikirkan juga apa yang menjadi prioritasmu.
Kebutuhan yang semakin lama semakin banyak ditambah inflasi yang masih tetap ada, pasti membutuhkan manajemen keuangan yang baik agar kita tidak terperosok dalam lubang hutang atau kemiskinan. Jadi, mau investasi apa hari ini ?
0 Comments
silahkan berkomentar dengan sopan